Ahli peneliti utama komoditas kopi pada Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Dr Surip Mawardi, meminta mahasiswa Kuliah Kerja Usaha (KKU) Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas Sisingamangaraja XII Tapanuli (UNITA) harus memiliki konsep “Horas”.
“Mahasiswa dalam melakukan KKU harus memenuhi konsep “Horas”. Artinya, mahasiswa harus memiliki tanggungjawab melakukan KKU dan harus bertanggungjawab menjaga nama baikku almamater (responsibility) serta menghormati aturan yang berlaku di instansi tempat KKU (respect),” ucap Dr Surip mengawali seminarnya dengan tema “Etika Kerja dan Wirausaha,” dalam kegiatan pelepasan 62 mahasiswa KKU FE Prodi Manajemen UNITA, Sabtu (6/8).
Mahasiswa KKU tersebut akan dilepas ke berbagai daerah se kawasan Tapanuli selama 2 bulan dari 8 Agustus hingga 8 Oktober 2022.
Dalam relis resmi yang diterima SIB dari Dekan FE Prodi Manajemen UNITA, Joan Berlin Damanik SSi MM, Rabu, (10/8), Dr Surip yang juga General Manager Starbucks Coffee Trading Company pada kantor perwakilan di Indonesia untuk layanan green bean supply chain di kawasan Asia dan Pasifik itu pun mengajak mahasiswa agar memiliki konsep “Horas” dalam melakukan KKU, mampu menggali peluang bisnis (opportunities).
Kemudian, Dr Surip yang juga jebolan UGM itu menekankan agar mahasiswa memiliki hope (harapan), sustainability (keberlanjutan) dan mengupayakan capaian bagi mahasiswa, kampus dan masyarakat (achievement) dengan harapan KKU harus ada outcome (hasil) yang diperoleh.
Di bagian lain dalam memanfaatkan peluang bagi mahasiswa KKU, kata Lead Agronomist Starbucks itu, mahasiswa juga harus mampu melihat peluang yang ada di Tapanuli Raya, sebagaimana diketahui di dalamnya ada emas hijau berupa tanaman kopi khususnya Kopi Arabica.
Jadi Tapanuli Raya khususnya Tapanuli Utara, urai lelaki kelahiran Klaten 2 Mei 1956 itu, memiliki potensi dan peluang yang cukup besar karena ada perusahaan supplier terbesar ke Starbuck Coffee perusahaan Sumatera Special Coffee yang di Desa Pohan Tonga, Kecamatan Siborongborong.
Atas keberadaan perusahaan tersebut, para generasi muda Tapanuli yang kreatif tidak perlu jauh-jauh merantau untuk menjadi pengusaha, karena di Tapanuli sudah banyak peluang.
Sementara itu, nara sumber dosen Rosalinda Sitompul SE MM dengan tema “Keunggulan Karakter dalam Persaingan di Dunia Kerja” pada intinya mengatakan bahwa mahasiswa di era digitalisasi dibutuhkan karakter yang unggul untuk dapat bersaing di dunia kerja.
“Keunggulan karakter tersebut di antaranya, mahasiswa harus cerdas, disiplin, beretika dan bertanggungjawab,” ujarnya.
Sedangkan dosen, Nurlinawati Simanjuntak SE MM menyampaikan materi dengan tema panduan KKU.
Sebelumnya, Joan Berlin dalam sambutannya juga berharap agar mahasiswa KKU mendapat kemampuan hard skill atau soft skill guna penerapan setelah lulus untuk mencari kerja maupun menjadi entrepreneurship (kewirausahaan).
Joan juga menyarankan agar mahasiswa lebih jeli melihat peluang di wilayah Danau Toba Sumatera Utara yang ditetapkan pemerintah sebagai satu dari lima destinasi super prioritas.
“Berarti ke depan akan semakin terbuka lebar peluang bisnis sehingga diharapkan mahasiswa harus mempersiapkan diri, mampu berinovasi dan kreatif terutama dengan kearifan lokal agar kelak setelah tamat langsung siap bersaing dengan alumnus kampus lainnya. “Mudah-mudahan para mahasiswa dapat memanfaatkan waktu dengan baik dan menjaga nama baik almamater di tengah-tengah tempat KKU dan di tengah- tengah masyarakat,” tandasnya.
Di akhir kegiatan, Dekan FE Prodi Manajemen UNITA Joan Berlin Damanik secara simbolis melepas peserta KKU dan memberikan cinderamata berupa plakat dan ulos kepada narasumber Dr Surip.